1 Syawal 1434 H akan segera datang, seiring dengan
dikumandangkannya gema Takbir Illahi Robbi. Allahuakbar.. Allahuakbar.. Allahuakbar…
Laaillahaillallah wallahuakbar… Allahuakbar walillahilham…. Dan inilah sebagai
uangkapan rasa Syukur kita sebagai umat Islam kepada Allah SWT atas segala
Nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kita semua sehingga kita dapat
menyelesaikan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan 1 (satu) bulan penuh.
Sebagaimana kita ketahui bahwa di bulan Ramadhan
penuh dengan Rahmat dan Mahfiroh, yang didalamnya terdapat satu keutamaan yaitu
Malam Lailatulqadar. Dan Insya Allah apabila kita mampu menyelesaikan Ibadah
Puasa Penuh di Bulan Ramadhan kita akan dijauhkan dari Api Neraka dan di Ijabah
Do’a dan Taubat kita.
Dengan selesainya kita menjalankan Ibadah Puasa di
Bulan Ramadhan, maka kita juga masih akan diberikan satu tanggungjawab yang
sangat besar sebagai Umat Islam setelahnya. Karena setelah Bulan Ramadhan kita
masuk di Bulan Syawal, dimana 1 Syawal itu sebagai Bulan Fitri atau Bulan
Kemenangan kita setelah menjalankan Ibadah Puasa penuh dibulan Ramadhan.
Lalu apa itu Fitri, fitri yaitu Kembali kepada
Suci. Diharapkan setelah kita menjalani Ibadah di Bulan Ramadhan selama 1 bulan
penuh kita dapat kembali Suci dalam Diri kita, tentunya bukan tubuh kita yang
suci, melainkan Hati, Pikiran dan Perbuatan kita yang harusnya mencerminkan
kesucian. Paling tidak adanya perubahan peningkatan dalam Hal Ibadah kita
kepada Allah SWT, baik dari segi kuantitasnya maupun dari segi kualitasnya.
Idul Fitri bermakna kembali kepada Fitrah. Ini
adalah makna yang lebih mendalam dan mempunyai efek berkesinambungan. Karena
sesungguhnya manusia itu diciptakan diatas dasar fitrah, kemudian dengan sadar
seorang muslim menggemakan takbir tanda kemenangan atas diri dari segala godaan
syetan baik lewat pandangan mata, telinga, kulit bahkan dari dalam Hati. Setelah
itu ia menjalani kehidupan berdasarkan fitrahnya sebagai manusia Taqwa.
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada
Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan
Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak
menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka
memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya
Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami;
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. At-Tahrim : 8).
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu
syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan
janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui”.(Q.S.At-Jatsiyah : 18)
Semoga setelah di hari yang Fitri, kita dapat
menjadi orang yang bertaqwa, berkualitas dalam beribadah, yang selalu
mencerminkan kesucian dalam bertindak dan bertuturkata, dan kita senantiasa selalu
berada dalam genggaman tangan Sang Illahi Robbi Allah SWT. Amiin Ya Robbal ‘Alamiinn…
Oleh : Haris Suroto, S.Kom.