BERJILBAB DIBULAN RAMADHAN, YES - Jika tidak sekarang, lalu kapan lagi? Apa tahun depan? Apa dua tahun lagi? Apa nanti jika sudah pipi keriput dan rambut ubanan? Inilah was-was dari setan supaya kita menunda amalan baik. Jika tidak sekarang ini, mengapa mesti menunda berhijab besok dan besok lagi? Dan kita tidak tahu besok kita masih di dunia ini ataukah sudah di alam barzakh, bahkan k...ita tidak tahu keadaan kita sejam atau semenit mendatang. So … jangan menunda-nunda beramal baik. Jangan menunda-nunda untuk berjilbab.
Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seandainya engkau berpuasa maka hendaknya pendengaran, penglihatan dan lisanmu turut berpuasa, yaitu menahan diri dari dusta dan segala perbuatan haram serta janganlah engkau menyakiti tetanggamu. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.” (Latho’if Al Ma’arif, 277).
Mala ‘Ali Al Qori rahimahullah berkata, “Ketika berpuasa begitu keras larangan untuk bermaksiat. Orang yang berpuasa namun melakukan maksiat sama halnya dengan orang yang berhaji lalu bermaksiat, yaitu pahala pokoknya tidak batal, hanya kesempurnaan pahala yang tidak ia peroleh. Orang yang berpuasa namun bermaksiat akan mendapatkan ganjaran puasa sekaligus dosa karena maksiat yang ia lakukan.” (Mirqotul Mafatih Syarh Misykatul Mashobih, 6: 308).
Al Baydhowi rahimahullah mengatakan, “Ibadah puasa bukanlah hanya menahan diri dari lapar dan dahaga saja. Bahkan seseorang yang menjalankan puasa hendaklah mengekang berbagai syahwat dan mengajak jiwa pada kebaikan. Jika tidak demikian, sungguh Allah tidak akan melihat amalannya, dalam artian tidak akan menerimanya.” (Fathul Bari, 4: 117).
Penjelasan di atas menunjukkan sia-sianya puasa orang yang bermaksiat, termasuk dalam hal ini adalah wanita yang tidak berjilbab ketika puasa. Oleh karenanya, bulan puasa semestinya bisa dijadikan moment untuk memperbaiki diri. Bulan Ramadhan ini seharusnya dimanfaatkan untuk menjadikan diri menjadi lebih baik. Pelan-pelan di bulan ini bisa dilatih untuk berjilbab. Ingatlah sebagaimana kata ulama, “Tanda diterimanya suatu amalan adalah kebaikan membuahkan kebaikan.
Orang yang tidak menutupi auratnya artinya tidak mengenakan jilbab diancam dalam hadits berikut ini. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128). Di antara makna wanita yang berpakaian tetapi telanjang dalam hadits ini adalah: (1) Wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang; (2) Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17: 190-191).
Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa wajibnya wanita mengenakan jilbab dan ancaman bagi yang membuka-buka auratnya. Aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Bahkan dapat disimpulkan bahwa berpakaian tetapi telanjang alias tidak mengenakan jilbab termasuk dosa besar. Karena dalam hadits mendapat ancaman yang berat yaitu tidak akan mencium bau surga. Na’udzu billahi min dzalik.
Puasa Harus Meninggalkan Maksiat
Setelah kita tahu bahwa tidak mengenakan jilbab adalah suatu dosa atau suatu maksiat, bahkan mendapat ancaman yang berat, maka keadaan tidak berjilbab tidak disangsikan lagi akan membahayakan keadaan orang yang berpuasa. Kita tahu bersama bahwa maksiat akan mengurangi pahala orang yang berpuasa, walaupun status puasanya sah. Yang bisa jadi didapat adalah rasa lapar dan haus saja, pahala tidak diperoleh atau berkurang karena maksiat. Bahkan Allah sendiri tidak peduli akan lapar dan haus yang ia tahan. Kita dapat melihat dari dalil-dalil berikut:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“.. maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ
“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja.." (HR. Ibnu Khuzaimah 3: 242. Al A’zhomi mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih)
Beralasan belum siap berjilbab karena yang penting hatinya dulu diperbaiki?
Kami jawab, “Hati juga mesti baik. Lahiriyah pun demikian. Karena iman itu mencakup amalan hati, perkataan dan perbuatan. Hanya pemahaman keliru dari aliran Murji’ah yang menganggap iman itu cukup dengan amalan hati ditambah perkataan lisan tanpa mesti ditambah amalan lahiriyah. Iman butuh realisasi dalam tindakan dan amalan”
Beralasan belum siap berjilbab karena mengenakannya begitu gerah dan panas?
Kami jawab, “Lebih mending mana, panas di dunia karena melakukan ketaatan ataukah panas di neraka karena durhaka?” Coba direnungkan!
Beralasan belum siap berjilbab karena banyak orang yang berjilbab malah suka menggunjing?
Kami jawab, “Ingat tidak bisa kita pukul rata bahwa setiap orang yang berjilbab seperti itu. Itu paling hanya segelintir orang yang demikian, namun tidak semua. Sehingga tidak bisa kita sebut setiap wanita yang berjilbab suka menggunjing.”
Beralasan lagi karena saat ini belum siap berjilbab?
Kami jawab, “Jika tidak sekarang, lalu kapan lagi? Apa tahun depan? Apa dua tahun lagi? Apa nanit jika sudah pipi keriput dan rambut ubanan? Inilah was-was dari setan supaya kita menunda amalan baik. Jika tidak sekarang ini, mengapa mesti menunda berhijab besok dan besok lagi? Dan kita tidak tahu besok kita masih di dunia ini ataukah sudah di alam barzakh, bahkan kita tidak tahu keadaan kita sejam atau semenit mendatang. So … jangan menunda-nunda beramal baik. Jangan menunda-nunda untuk berjilbab.”
Perkataan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berikut seharusnya menjadi renungan,
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
“Jika engkau berada di waktu sore, maka janganlah menunggu pagi. Jika engkau berada di waktu pagi, janganlah menunggu waktu sore. Manfaatkanlah masa sehatmu sebelum datang sakitmu dan manfaatkanlah hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Bukhari no. 6416)
Ustadz Yusuf Mansyur on Facebook
Kamis, 26 Juli 2012
RENUNGAN RAMADHAN
BULAN SUCI RAMADHAN - Dengan anjuran bertadarus, tilawah dll. Ini bulan sarana untuk melatih diri, dibulan inilah saat yang tepat untuk mensucikan ayat-ayat Quran dihati kita. Bagaikan Surat wasiat sang bunda tercinta, yg disucikan, disakralkan, dijunjung tinggi oleh anaknya, berkaca2 tu anak menatap huruf demi huruf, mencium tu surat dgn niatan mengamalkan isi wasiat sang bunda.
Bila itu surat dirampas sianak siap merebut, bila surat itu akan ditambah2i kalimatnya oleh seseorang, maka si anak gak bakalan redho. Kenapa? Karena demi cinta kpd bunda. Tidak sampai hati sianak mengakali tulisan bundanya, apalagi sampai merekayasa dengan karangannya atau jauh niatnya sampai mengakali. Itulah cinta yg tulus.
MAHA SUCI ALLAH, Sikap kita kepada Qur'an jauh nilainya dari perumpamaan sianak diatas. Menuntut ketulusan dalam pengabdian, penghambaan kepada Al Kholiq. Dan amanah hidup yg merupakan tanggung jawab besar. Hingga Abu Bakar shiddiq berandai2 bila ia bisa memilih, antara menjadi manusia dan daun, maka ia sebaiknya memilih menjadi daun-daun saja yg tidak memikul amanah kehidupan sbg khalifah, karena Ia Abu Bakar Shiddiq Radhiyallaahu anhu faham begitu beratnya amanah hidup ini.
Mensucikan ayat2 Allah itulah program bathin kita dalam setiap Ruku dan Sujud, agar Shalat berfungsi sebagai Tiang Agama (Dibaca Dien). Dengan demikian ia menjadi hamba yang taat, tidak suka membantah perintah Allah dan Rosul-Nya, bahkan hidupnya dikasihin penuh ke Allah dan Rosul-Nya.
Rosulullah dan Para Shahabat, ketika datang perintah Hijrah, maka semuanya meninggalkan Mekkah keMadinah, rumah ditinggal, dagangan ditinggal, bahkan keluarganya, karena demi mentaati Allah SWT. Dan yang paling penting demi bisa menjaga Diennya agar tidak terkontaminasi jahiliyah, agar bisa eksis menyebarkan Risalah, dan terbukti di Madinah itu Islam menyebar menyeberangi benua, hingga ke Asia dan di Indonesia dikenal sebagai mayoritas penduduknya memeluk Islam.
Manusia-manusia Ramadhan, sungguh ngepas disematkan kepada mereka, berani mengorbankan nikmat dunia demi redho Allah, dan kesanalah semaksimal mungkin menjadi target kita, karena mereka sebaik-baiknya generasi Umat Islam hasil dari Ibadah yang tercermin dihati, tegak dalam diri, dan menjadi wali-Nya dimuka bumi.
HIKMAH AL-QUR'AN diturunkan dalam Ramadhan ini, agar kita dalam bulan ini dapat menghayati dan memperbaharui niatan untuk kembali hidup dalam naungan Quran. Nyalakan Semangat Kembali kepada Syariat Allah. Bukan hanya dibaca-baca tanpa makna.
Rasulullah Saw bersabda artinya:
Akan datang masa, orang2 membaca Al-Quran namun hanya ditenggorokannya saja" (HR-Bukhari)
Masjid nampak penuuuh jamaah yg shalat mendirikan tiang Agama, Alhamdulillah, Semoga semakin banyak pula yang peduli Agama-Nya tegak.
Tidak rela melihat nilai2 Agamanya goyah, dilanggar, rapuh, terfitnah dalam kehidupan diri, dan lingkungannya. Seperti para Shahabat.
Miris orang rajin Sholat tapi keluarganya gak keurus, anaknya dibiarkan melihat TV berjam2 dan Shubuh kesiangan. Miris kalo ada orang hobi Tadarus, hadir dipengajian tapi buka aurat juga hobi pakai you can see kemana-mana, dan genitnya gak ketulungan, ibadah gak nyampe kehati ke bathin, akibatnya jadilah ibarat ibadah yang tidak ada petunjuk dalam dirinya.
Rasulullah Saw bersabda artinya:
Akan tiba masanya, Masjid dipenuhi dengan orang, tapi kosong dari petunjuk/hidayah (Ibnu babuya, Tsawab Ul-A mal)
Ustadz Yusuf Masyur on Facebook
Bila itu surat dirampas sianak siap merebut, bila surat itu akan ditambah2i kalimatnya oleh seseorang, maka si anak gak bakalan redho. Kenapa? Karena demi cinta kpd bunda. Tidak sampai hati sianak mengakali tulisan bundanya, apalagi sampai merekayasa dengan karangannya atau jauh niatnya sampai mengakali. Itulah cinta yg tulus.
MAHA SUCI ALLAH, Sikap kita kepada Qur'an jauh nilainya dari perumpamaan sianak diatas. Menuntut ketulusan dalam pengabdian, penghambaan kepada Al Kholiq. Dan amanah hidup yg merupakan tanggung jawab besar. Hingga Abu Bakar shiddiq berandai2 bila ia bisa memilih, antara menjadi manusia dan daun, maka ia sebaiknya memilih menjadi daun-daun saja yg tidak memikul amanah kehidupan sbg khalifah, karena Ia Abu Bakar Shiddiq Radhiyallaahu anhu faham begitu beratnya amanah hidup ini.
Mensucikan ayat2 Allah itulah program bathin kita dalam setiap Ruku dan Sujud, agar Shalat berfungsi sebagai Tiang Agama (Dibaca Dien). Dengan demikian ia menjadi hamba yang taat, tidak suka membantah perintah Allah dan Rosul-Nya, bahkan hidupnya dikasihin penuh ke Allah dan Rosul-Nya.
Rosulullah dan Para Shahabat, ketika datang perintah Hijrah, maka semuanya meninggalkan Mekkah keMadinah, rumah ditinggal, dagangan ditinggal, bahkan keluarganya, karena demi mentaati Allah SWT. Dan yang paling penting demi bisa menjaga Diennya agar tidak terkontaminasi jahiliyah, agar bisa eksis menyebarkan Risalah, dan terbukti di Madinah itu Islam menyebar menyeberangi benua, hingga ke Asia dan di Indonesia dikenal sebagai mayoritas penduduknya memeluk Islam.
Manusia-manusia Ramadhan, sungguh ngepas disematkan kepada mereka, berani mengorbankan nikmat dunia demi redho Allah, dan kesanalah semaksimal mungkin menjadi target kita, karena mereka sebaik-baiknya generasi Umat Islam hasil dari Ibadah yang tercermin dihati, tegak dalam diri, dan menjadi wali-Nya dimuka bumi.
HIKMAH AL-QUR'AN diturunkan dalam Ramadhan ini, agar kita dalam bulan ini dapat menghayati dan memperbaharui niatan untuk kembali hidup dalam naungan Quran. Nyalakan Semangat Kembali kepada Syariat Allah. Bukan hanya dibaca-baca tanpa makna.
Rasulullah Saw bersabda artinya:
Akan datang masa, orang2 membaca Al-Quran namun hanya ditenggorokannya saja" (HR-Bukhari)
Masjid nampak penuuuh jamaah yg shalat mendirikan tiang Agama, Alhamdulillah, Semoga semakin banyak pula yang peduli Agama-Nya tegak.
Tidak rela melihat nilai2 Agamanya goyah, dilanggar, rapuh, terfitnah dalam kehidupan diri, dan lingkungannya. Seperti para Shahabat.
Miris orang rajin Sholat tapi keluarganya gak keurus, anaknya dibiarkan melihat TV berjam2 dan Shubuh kesiangan. Miris kalo ada orang hobi Tadarus, hadir dipengajian tapi buka aurat juga hobi pakai you can see kemana-mana, dan genitnya gak ketulungan, ibadah gak nyampe kehati ke bathin, akibatnya jadilah ibarat ibadah yang tidak ada petunjuk dalam dirinya.
Rasulullah Saw bersabda artinya:
Akan tiba masanya, Masjid dipenuhi dengan orang, tapi kosong dari petunjuk/hidayah (Ibnu babuya, Tsawab Ul-A mal)
Ustadz Yusuf Masyur on Facebook
Rabu, 02 Mei 2012
JOKOWIE - AHOK (Program 100 Hari Pertama Cagub - Cawagub DKI Jakarta)
Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menuturkan tentang program yang berusaha ditanganinya dalam seratus hari awal masa jabatannya jika terpilih seperti dikutip dari Kompas.com
“Yang pasti warga Jakarta nanti dapat mengurus apa pun tanpa adanya pungutan liar,” kata Ahok, sapaan Basuki, saat bersilaturahim dengan Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (Petir) di Kota, Jakarta, Rabu (11/4/2012).
Tidak hanya itu, untuk masalah pendidikan, dirinya dan calon gubernur pasangannya, Joko Widodo, akan mengupayakan beasiswa untuk siswa tidak mampu, khususnya yang bersekolah di sekolah swasta. Dengan begitu, siswa tidak mampu dapat tetap meneruskan sekolah tanpa memikirkan biaya lagi.
Dalam masalah kesehatan, Jokowi-Ahok akan menerapkan kartu sehat seperti yang pernah dilakukan di Solo maupun di Belitung Timur. Dengan kartu tersebut, warga tidak perlu repot saat berobat ke rumah sakit di Jakarta. “Kami akan buang SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu, red) dan ganti dengan kartu sehat. Jadi warga tidak perlu repot ngurus. Langsung datang ke rumah sakit dan bisa berobat dengan nunjukin kartu itu,” jelas Ahok.
Untuk masalah transportasi, pasangan yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Gerindra ini berencana melakukan penggabungan aset izin trayek, kereta, dan bus Transjakarta. Ahok menilai hal itu akan mempermudah pengawasan masalah transportasi massal di Jakarta ini. “Untuk PD Pasar Jaya juga akan dirombak dengan cepat nanti,” ujarnya.JAKARTA, KOMPAS.com – Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menuturkan tentang program yang berusaha ditanganinya dalam seratus hari awal masa jabatannya jika terpilih.
“Yang pasti warga Jakarta nanti dapat mengurus apa pun tanpa adanya pungutan liar,” kata Ahok, sapaan Basuki, saat bersilaturahim dengan Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (Petir) di Kota, Jakarta, Rabu (11/4/2012).
Tidak hanya itu, untuk masalah pendidikan, dirinya dan calon gubernur pasangannya, Joko Widodo, akan mengupayakan beasiswa untuk siswa tidak mampu, khususnya yang bersekolah di sekolah swasta. Dengan begitu, siswa tidak mampu dapat tetap meneruskan sekolah tanpa memikirkan biaya lagi.
Dalam masalah kesehatan, Jokowi-Ahok akan menerapkan kartu sehat seperti yang pernah dilakukan di Solo maupun di Belitung Timur. Dengan kartu tersebut, warga tidak perlu repot saat berobat ke rumah sakit di Jakarta. “Kami akan buang SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu, red) dan ganti dengan kartu sehat. Jadi warga tidak perlu repot ngurus. Langsung datang ke rumah sakit dan bisa berobat dengan nunjukin kartu itu,” jelas Ahok.
Untuk masalah transportasi, pasangan yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Gerindra ini berencana melakukan penggabungan aset izin trayek, kereta, dan bus Transjakarta. Ahok menilai hal itu akan mempermudah pengawasan masalah transportasi massal di Jakarta ini. “Untuk PD Pasar Jaya juga akan dirombak dengan cepat nanti,” ujarnya.
Kamis, 26 April 2012
LOGO BARU SGL (Suroto Gitu Lohhh)
Blog Surotogitulohhh sekarang mempunyai logo baru yang terlihat lebih dinamis dan lebih enak dilihat.
dengan logo baru ini mudah-mudahan dapat lebih menambah baik blog surotogitulohh, dan bisa memberi pencerahan dan membawa banyak manfaat bagi pembacanya, amiinn...
dengan logo baru ini mudah-mudahan dapat lebih menambah baik blog surotogitulohh, dan bisa memberi pencerahan dan membawa banyak manfaat bagi pembacanya, amiinn...
Selasa, 03 April 2012
Palang Pintu SGL
Palang Pintu Pernikahan Saudara "Kusnady & Hodria" di RT 05 RW 05 Pakembangan Pal Merah Jakarta Barat.
Langganan:
Postingan (Atom)