BULAN SUCI RAMADHAN - Dengan anjuran bertadarus, tilawah dll. Ini bulan sarana untuk melatih diri, dibulan inilah saat yang tepat untuk mensucikan ayat-ayat Quran dihati kita. Bagaikan Surat wasiat sang bunda tercinta, yg disucikan, disakralkan, dijunjung tinggi oleh anaknya, berkaca2 tu anak menatap huruf demi huruf, mencium tu surat dgn niatan mengamalkan isi wasiat sang bunda.
Bila itu surat dirampas sianak siap merebut, bila surat itu akan ditambah2i kalimatnya oleh seseorang, maka si anak gak bakalan redho. Kenapa? Karena demi cinta kpd bunda. Tidak sampai hati sianak mengakali tulisan bundanya, apalagi sampai merekayasa dengan karangannya atau jauh niatnya sampai mengakali. Itulah cinta yg tulus.
MAHA SUCI ALLAH, Sikap kita kepada Qur'an jauh nilainya dari perumpamaan sianak diatas. Menuntut ketulusan dalam pengabdian, penghambaan kepada Al Kholiq. Dan amanah hidup yg merupakan tanggung jawab besar. Hingga Abu Bakar shiddiq berandai2 bila ia bisa memilih, antara menjadi manusia dan daun, maka ia sebaiknya memilih menjadi daun-daun saja yg tidak memikul amanah kehidupan sbg khalifah, karena Ia Abu Bakar Shiddiq Radhiyallaahu anhu faham begitu beratnya amanah hidup ini.
Mensucikan ayat2 Allah itulah program bathin kita dalam setiap Ruku dan Sujud, agar Shalat berfungsi sebagai Tiang Agama (Dibaca Dien). Dengan demikian ia menjadi hamba yang taat, tidak suka membantah perintah Allah dan Rosul-Nya, bahkan hidupnya dikasihin penuh ke Allah dan Rosul-Nya.
Rosulullah dan Para Shahabat, ketika datang perintah Hijrah, maka semuanya meninggalkan Mekkah keMadinah, rumah ditinggal, dagangan ditinggal, bahkan keluarganya, karena demi mentaati Allah SWT. Dan yang paling penting demi bisa menjaga Diennya agar tidak terkontaminasi jahiliyah, agar bisa eksis menyebarkan Risalah, dan terbukti di Madinah itu Islam menyebar menyeberangi benua, hingga ke Asia dan di Indonesia dikenal sebagai mayoritas penduduknya memeluk Islam.
Manusia-manusia Ramadhan, sungguh ngepas disematkan kepada mereka, berani mengorbankan nikmat dunia demi redho Allah, dan kesanalah semaksimal mungkin menjadi target kita, karena mereka sebaik-baiknya generasi Umat Islam hasil dari Ibadah yang tercermin dihati, tegak dalam diri, dan menjadi wali-Nya dimuka bumi.
HIKMAH AL-QUR'AN diturunkan dalam Ramadhan ini, agar kita dalam bulan ini dapat menghayati dan memperbaharui niatan untuk kembali hidup dalam naungan Quran. Nyalakan Semangat Kembali kepada Syariat Allah. Bukan hanya dibaca-baca tanpa makna.
Rasulullah Saw bersabda artinya:
Akan datang masa, orang2 membaca Al-Quran namun hanya ditenggorokannya saja" (HR-Bukhari)
Masjid nampak penuuuh jamaah yg shalat mendirikan tiang Agama, Alhamdulillah, Semoga semakin banyak pula yang peduli Agama-Nya tegak.
Tidak rela melihat nilai2 Agamanya goyah, dilanggar, rapuh, terfitnah dalam kehidupan diri, dan lingkungannya. Seperti para Shahabat.
Miris orang rajin Sholat tapi keluarganya gak keurus, anaknya dibiarkan melihat TV berjam2 dan Shubuh kesiangan. Miris kalo ada orang hobi Tadarus, hadir dipengajian tapi buka aurat juga hobi pakai you can see kemana-mana, dan genitnya gak ketulungan, ibadah gak nyampe kehati ke bathin, akibatnya jadilah ibarat ibadah yang tidak ada petunjuk dalam dirinya.
Rasulullah Saw bersabda artinya:
Akan tiba masanya, Masjid dipenuhi dengan orang, tapi kosong dari petunjuk/hidayah (Ibnu babuya, Tsawab Ul-A mal)
Ustadz Yusuf Masyur on Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar