( AHLI SYURGA ) TAQWA PENENTU KEMENANGAN - Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam, panutan yang mulia dan agung, tidak pernah tergoda sedikitpun dengan pernik-pernik dunia. Jika baginda Rasulullah Shallahu Alaihi Wasslam, tergoda dengan kehidupan dunia, maka beliau manusia yang pertama, memiliki kekuasaan, jabatan, harta, dan isteri-isteri yang paling cantik, yang pernah ditawarkan kafir Qurays. Teta...pi, itu bukanlah pilihan oleh panutan yang mulia, Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam
Ketika awal dakwahnya, beliau di Makkah, sudah mendapatkan tawaran dari para pembesar kafir Qurays, agar Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam, mau melakukan "tanazzul" (kompromi) dengan kafir Qurays. Tetapi, Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam menolak. Segala atribut dunia ditawarkan oleh kafir Qurays. Jabatan, harta, dan wanita (Tiga T), tetapi tetap Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam, lebih memilih tetap dalam ketaatannya kepada Allah Rabbul Alamin.
Beliau Shallahu Alaihi Wassalam tetap dengan sabar terus mendakwahkan agama Allah ke seluruh penduduk di jazirah Arab. Rasulullah tetap berdakwah, mendidik, mengajarkan al-Qur'an kepada masyarakat, dan dari rumah ke rumah. Sampai Allah Azza Wa Jalla mempertemukan dengan kafir Qurays dalam medan jihad, dan hanya dengan dibantu para shahabat yang jumlahnya masih sedikit.
( Sejarah Kemenangan )
Allah Azza Wa Jalla, memberikan kemenangan kepada Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam, yang kemudian dikenal dalam sejarah sebagai Perang Badr, dan sejarah mencatatnya sebagai kemenangan pertama dalam Islam, Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam, mengalahkan kafir Qurays di Makkah, yang dikenal dengan "Fathul Makkah". Rasulullah tidak membuat skenario dan rencana atas kemenangannya. Tetapi, semuanya itu, yang membuat skenario adalah Allah Azza Wa Jalla.
Rasulullah Shallahu Alalihi Wassalam, hanya mengajak para shahabat, tunduk, patuh, taat serta bertaqwa kepada Allah Rabbul Alamin. Karena, hanya dengan ketaatan, ketundukan, dan serta kepatuhan kepada Allah Rabbul Alamin itu, yang akan membawa kemenangan, tidak ada bantahan, pendapat-pendapat dilandasi nafsu kenyamanan duniawi, semua tunduk kepada Allah dan Rasul. Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam, terus mengajarkan sifat taqwa dan hirsy (semangat) kepada seluruh shahabat.
Sifat taqwa dan hirsy itulah yang membawa kemenangan dalam dakwah Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam. Kemenangan tidak ada kaitannya dengan sedikit atau banyaknya pengikut. Tetapi, kemenangan dalam Islam itu, sangat ditentukan sifat taqwa dan hirsy dari para shahabat. Semuanya itu dibuktikan dalam sejarah. Peristiwa yang terjadi dalam Islam, dan kemenangan Islam itu, selalu identik dengan sifat taqwa dan hirsy. Sebaliknya kekalahan dan kehinaan itu, selalu identik dengan kesarakahan dan terbuai dengan kenikmatan duniawi.
( Pelajaran Kekalahan )
Perang Uhud kalah dilatari oleh sebagian tentara umat Islam tergiur dengan harta yang disebarkan sebagai pancingan musuh, ketika itu pasukan panah tidak lagi menuruti perintah Rasulullah SAW untuk bertahan diatas bukit, tetapi malah turun kebawah ketika melihat harta yang di sebar-sebarkan.
Kekalahan kaum Muslimin di Eropa seperti dikisahkan dalam buku cerita yang berjudul "Granada", menggambarkan para Sultan, yang sudah dibeli oleh para Kaisar Kuffar, dan mendapatkan kekuasaan, dan mereka di baptis, dan harus meninggalkan agama mereka, yang selama ini menjadi keyakinan mereka. Islam pernah berjaya selama 8 abad di daratan Eropa, dan kemudian hilang, akibat para penguasanya sudah tertipu dunia. Dikala itu kelalaian nampak dimana-mana, harta berlimpah ketika menjadi lalai itulah waktu-waktu menuju kehancuran baik skup pribadi, masyarakat, bahkan dunia. Kita masih ingat pristiwa Bosnia, kaum muslimin disana sebelumnya terbuai dengan budaya eropa, menganggap Islam bukan sebagai identitas disebagian besar masyarakatnya, kemakmuran akhirnya menjadi petaka, dan pelajaran bagi kita semua.
Kekalahan karena terlampau cinta duniawi, dikala yahudi dan sekutunya berlomba-lomba bekerja sama menindas negeri-negeri Muslim, dengan harta yang sangat banyaknya. Justru Umat Islam termakan dengan umpan2 syahwat, kekikiran, sangat berbeda kontras dengan para shahabat Rosul dalam memperjuangkan Islam agar tegak menjadi rahmat seluruh alam.
Semua sudah dicontohkan Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam, dan semua sangat nyata dalam kehidupan beliau. Rasulullah bersama Siti Khadijah, orang yang paling kaya, karena sukses dalam berdagang. Tetapi, Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam, manusia yang paling miskin, di saat beliau meninggal. Tidak ada harta yang ditinggalkan. Sedikitpun yang bisa dinilai.
Bilal bin Rabah tak pernah mau bersedia mengikuti kafir Qurays, dan mengikuti agama mereka. Meskipun menghadapi siksaan yang amat dahsyat. Di jemur di terik matahari, dan diikat serta diseret dengan kuda di padang pasir. Tetapi, Bilal bin Rabah, tak mau menukar aqidah dengan kenikmatan dunia
Merekalah Rasulullah SAW, shahabatnya adalah manusia yang distatuskan bertaqwa,standarisasinya mereka bukan siapapun, taqwa dalam mengutamakan Allah dan agama-Nya, tidak heran ketaqwaan ini sangat mahal, boleh jadi hanya 100.000 banding satu, seperti sedikitnya manusia2 pilihan yang Allah pilih menjadi Rasulnya. Didunia kelas VIP kita kejar, jabatan karier teratas pada berlomba2, padahal mudah hilang, lenyap tertelan waktu, bahkan banyak sekali yang merana, sakit jiwa lahir dan bathin dimasa tuanya, tanpa amal-amal yang pasti, bahkan berpotensi lumuran dosa, karena kekayaan yang dipakai tidak sesuai jalan para Nabi dan Shahabat sebagai manusia terbenar yang Allah pilihkan untuk kita teladani.
Merekalah yang tersukses dalam taqwa, dimana prosesnya ada dalam Ramadhan ini, kita dilatih berkorban bathin, berkorban menelaah hati agar tunduk kepada Allah SWT, agar bertaqwa, taqwa yang standarisasinya para Nabi dan Shahabatnya, bukan orang lain yang gak aman fitnah dan ujian, dan gak ada di Quran sebagai manusia yang diredhoi Allah SWT.
Taqwa itu cinta, cinta perusahaan jelas orang menghabiskan mengembangkan usahanya, habis2an. Cinta bukan sekedar kata, dan ucapan tanpa perjuangan, orang yang masuk ramadhan tanpa cinta biasanya bakal kalah ditengah jalan, orang yang gak meniatkan yang terbaik berkorban demi Allah swt maka biasanya mudah tergoda ternoda, Di Ramadhan ini adalah tempat kita evaluasi dir, hidup akan kemana, untuk apa, dan kepada siapa yang kita tuju, seperti yang kita baca disetiap awal shalat-shalat kita
( Pembeda Haq dan Bathil )
Tugas para pengikut Rasulullah Shallahu Alaihis Wassalam, hanyalah mendakwahkan agama-Nya kepada seluruh umat manusia. Dengan segala pengorbanan. Bukan dengan menggunakan agama menjadi alat kedok, mensiasati Allah dan Rasulnya, agar mendapatkan kemenangan dunia yang hina dina itu. Manusia-manusia yang menipu Allah Rabbul Alamin, dan mereka tidak berdakwah yang menegakkan agama-Nya, pasti akan menjadi hina.
Kewajiban seorang Mukmin hanyalan mendakwahkan agama Allah, dan membela agama-Nya. Itulah jalan kemenangan yang akan diberikan kepada Allah kepada Mukmin.
Tidak bertanazzul (berkompromi) dengan musuh-musuh Allah, yahudi dan nasrani, mengikuti ajaran mereka, dan menjadikan mereka sebagai teman setia, dan kemudian meninggalkan aqidahnya, serta mengubahnya dengan nilai-nilai jahiliyah dan kafir.
Cara-cara bertanazzul itu bukanlah jalan Islam, jalan kebenaran yang diberikan oleh Rasulllah Shallahu alaihi Wassalam. Tidak akan pernah terjadi dalam hidup ini, antara al-haq dengan al-bathil itu bisa bersatu.
By Yusuf Mansyur Network on Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar